Minggu, 07 Desember 2008

RIWAYAT HIDUP PETTA LOLO LASINRANG

Sekitar tahun 1856, keluarga raja dan pembesar kerajaan Sawitto, diliputi suasana bahagia atas lahirnya putra La Tamma yaitu La Sinrang. Kemudian dikenal dengan nama Petta Lolo La Sinrang. Putra La Tamma Addatuang Sawitto ini, dilahirkan di Dolangeng sebuah kota kecil yang terletak kira-kira 17 km sebelah selatan kota Pinrang. Karena ibunya bernama I Raima (Keturunan rakyat biasa) berasal dari Dolangeng. Sejak lahirnya La Sinrang memang memiliki keistimewaan dimana dadanya ditumbuhi buluh dengan arah berlawanan yaitu arah keatas ke atas (bulu sussang).

Dalam perjalanan hidupnya, La Sinrang banyak mendapat bimbingan dan pendidikan daripamannya (saudara I Raima), yaitu orang yang mempunyai pengaruh dan disegani serta dikenal sebagai ahli piker kerajaan. Sehingga, La Sinrang menjadi seorang pemuda yang cukup berwibawa dan jujur. Hal ini merupakan suatu cirri bahwa putra Addatuang sawitto ini, adalah seorang calon pemimpin yang baik.

Diwaktu kecil La Sinrang gemar permaianan rakyat seperti dalam bahasa bugis mallogo, maggasing, massaung dan lain-lain. Namun, kegemaran utamanya yang berlanjut sampai usia menanjak dewasa yaitu “ Massaung “. Menyabung ayam. Dari kegemaran ini, La Sinrang selalu menggunakan “ Manu “ bakka “ (ayam yang bulunya berwarna putih berbintik-bintik merah padabagian dada melingkar kebelakang), ayam jenis ini jarang dimiliki orang

Kegemaran menyabung ayam dengan “ manu bakka “ tersiar keluar daerah, sehingga La Sinrang dikenal dengan julukan “ Bakka Lolona Sawitto “ juga dapat diartikan “ Pemuda berani dari Sawitto . Julukan ini semakin popular disaat La Sinrang mengadakan perlawanan terhadap belanda.

Juga kegemaran La Sinrang di usia remaja/dewasa adalah permainan “Pajjoge” yaitu tari-tarian dari asal Bone, sehingga ketika Pajjoge dari Pammana (Wajo) mengadakan pertunjukan di Sawitto maka La Sinrang semakin tertarik dengan Permian tersebut.

La sinrang ke Pammana, dimana setelah tinggal di Pammana dia memperlihatkan gerak-gerik yang menarik perhatian orang banyak, utamanya Datu Pammana sendiri. Datu Pammana La Gabambong ( La Tanrisampe) juga merangkap Pilla Wajo tertarik untuk menanyakan asal-usul keturunannya.

La Sinrang pun dididik dan diterima Datu Pammana menjadi pemberani, terutama dalam hal menghadapi peperangan. Setelah itu, La Sinrang kembali ke daerah asalnya yaitu Sawitto, saat itu La Sinrang mempunyai dua orang putra yakni La Koro dan La Mappanganro darihasil perkawinan dengan Indo Jamarro dan Indo Intang.

Tiba di Sawitto diajaknya kerajaan Suppa, Alitta, binanga Karaeng, Ruba’E, Madallo, Cempa, JampuE, dll kerajaan kecil disekitar Sawitto untuk berperang, dan apabila kerajaan tersebut tidak bersedia, berarti bahwa kerajaan itu berada dibawah kekuasaan Sawitto. Dengan demikian, dalam waktu singkat terkenallah La Sinrang keseluruh pelosok, baik keberanian, kewibaan, maupun kepemimpinannya

La Sinrang selama berada di Sawitto semakin nakal, akhirnya diasingkan ke Bone, baru setahun di Bone, terpaksa menyingkir ke Wajo karena membunuh salah seorang pegawai istana di Bone yaitu Pakkalawing Epu’na Arungpone.

Selama di Wajo ia mendapat didikan dari La Jalanti Putra Arung Matawo Wajo yaitu La Koro Arung Padali yang bergelar Batara Wajo. La Janlanti diangkat menjadi komandan Pasukan Wajo di Tempe dengan pangkat Jenderal.

Setelah serangan Belanda terhadap kerajaan sawitto semakin hebat, maka La Sinrang dipanggil pulang oleh ayahnya, dan diangkat menjadi panglima perang. Dalam kepemimpinannya sebagai panglima perang kerjaan Sawitto, senjata yang dipergunakan adalah tombak dan keris. Tombak bentuknya besar menyerupai dayung diberi nama “ La Salaga ‘ sedang kerisnya diberi nama “ JalloE”

Kamis, 27 November 2008

Sejarah Kab. Pinrang

Kabupaten Pinrang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.961,77 km² dan berpenduduk sebanyak ±300.000 jiwa.

Sejarah berdirinya Kabupaten Pinrang

Asal Muasal Pemberian nama pinrang ada beberapa fersi cerita yang berkembag di masyarakat Pinrang sendiri, Fersi yang pertama menyebut bahwa Pinrang berasal dari bahasa bugis yaitu kata "benrang" yang berarti "air genangan" bisa juga berarti "rawa-rawa", hal ini disebabkan oleh karena pada awal pembukaan daerah Pinrang yang tepatnya saat ini di pusat kota kabupaten Pinrang, masih berupa daerah rendah yang sering tergenang dan berawa. fersi kedua menyebutkan bahwa hal ini disebabkan oleh karena suatu ketika Raja Sawitto yang bernama La Paleteang,bebas dari pengasingan dari kerajaan Gowa berkat bantuan To barani pole' Kassadisambut gembira oleh rakyatnya, namun mereka terheran-heran karena wajah sang raja berubah dan mereka berkata "pinra bawangngi tappana puatta pole Gowa"yang artinya berubah saja mukanya Tuan Kita dari Gowa, maka setelah itu rakyat mulai menyebut daerah tersebut sebagai Pinrayang artinya berubah kemudian berubah penyebutan menjadi Pinrang.

Kabupaten Pinrang, cikal bakalnya berasal dari Onder Ofdeling Pinrang yang berada di bawah afdeling Pare-Pare. yang merupakan gabungan empat kerajaan yang kemudian menjadi self bestuur atau swapraja yaitu KASSA, BATULAPPA, SAWITTO, dan SUPPA yang sebelumnya adalah anggota konfederasi kerajaan Massenrengpulu(Kassa dan Batulappa) dan Ajatappareng (Suppa dan Sawitto), ini merupakan bagian dari adu domba Kolonial untuk memecah persatuan di Sulawesi Selatan.Pemilihan nama Pinrang sebagai nama wilayah dikarenakan daerah pinrang merupakan tempat berkumpulnya ke empat raja tadi dan sekaligus tempat berdirinya kantoor onder afdelingeen (kantor residen). Selanjutnya Onder afdeling Pinrang ini, pada zaman pendudukan Jepang menjadi Bunken Kanrikan Pinrang, kemudian pada zaman kemerdekaan pada akhirnya menjadi Kabupaten Pinrang.Kemudian menjadi Raja Terakhir pada keempat swapraja tadi yaitu:

  • SUPPA (Andi Abdullah Bau Massepe)
  • SAWITTO (Andi Zakiah yang dijalankan oleh suaminya yaitu Andi Makkulau Datu Botjo Sawitto)
  • BATULAPPA (Andi Padinring Puang Tarokko/Puang Pesang yang sebelumnya menjabat sebagai Sulebatang/mangkubumi)
  • KASSA (Andi Dirman Toro Puang Larung)
By. Juli

Jumat, 10 Oktober 2008

Aksi Pilkada Damai

Puluhan mahasiswa dari Kerukunan Mahasiswa Pinrang (KPMP) melakukan aksi damai dengan mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pinrang.
Kedatangan mereka dengan menggunakan kendaraan roda empat dan dua. Di depan KPU selain berorasi secara bergantian, membentang spanduk yang bertuliskan "KPU harus bersikap sportif, masyarakat butuh bukti bukan janji dan buat apa punya pemerintah kalau rakyat melarat terus,'' kata Amri Manangkasi, koordinator lapangan demo itu.
Suasana makin heboh karena mereka juga melakukan pembakaran ban bekas. Petugas dari Polres Pinrang diturunkan mengamankan jalannya aksi tersebut. Dalam orasinya, mereka menyatakan bahwa kedatangan mereka di tempat ini adalah sebuah keprihatinan dengan kondisi jelang pilkada.
Mereka diterima Ketua KPU Pinrang, Mansyur Hendrik, didampingi anggota KPU Yamin Ammade, Tassakka dan sekretaris KPU M Sabri Tunggal. Jenderal lapangan demo itu, Madi Irwan, meminta kepada KPU dan Panwas untuk menindak tegas pasangan calon yang melakukan pelanggaran, termasuk maraknya black campaing yang dilakukan oleh oknum kepada beberapa pasangan calon.

Senin, 22 September 2008

Foto Pengurus













Jumadi Maulana
Ketua Umum














Muchtar Gatta
Sekretaris Umum



"Kebebasan itu berasal dari manusia, tidak dari undang-undang atau institusi."







Ilham Hadi
Wakil Ketua Umum











Julianto Ali
Ketua Bidang Humas



Sabtu, 06 September 2008

Buka Puasa Bersama

Mahasiswa asal Pinrang yang tergabung dalam Kerukunan Pelajar Mahasiswa Pinrang (KPMP) melakukan buka puasa di kediaman pribadi Rektor Unhas Prod Idrus A Paturusi, Jl Pelita, Makassar. Mereka jg telah buka puasa di kediaman pengusaha asal Pinrang, Abd Rahman AT, Jl Sunu, Lorong III, Makassar.
"Kegiatan buka puasa seperti ini akan kita lakukan selama sebulan yang diadakan Pimpinan Pusat KPMP di rumah tokoh-tokoh dewan penasihat KPMP karena ini sudah menjadi program kerja pengurus PP KPMP," ujar Ketua Umum PP KPMP, Jumadi Maulana.

KPMP juga menjadwalkan buka puasa bersama anggota DPRD Sulsel Endong Patompo, mantan Asisten Pemkot Makassar Abd Latief, dan sejumlah pejabat serta politisi asal Pinrang lainnya.

Jumat, 08 Agustus 2008

Pelantikan pengurus pusat KPMP

Pengurus Pimpinan Pusat Kerukunan Pelajar dan Mahasiswa Pinrang (KPMP) dilantik di Aula Prasarana Wilayah (Praswil) Sulsel, Jl AP Pettarani. Ketua PP KPMP terpilih Jumadi Maulana dilantik bersama jajarannya. Bupati Pinrang Andi Nawir Pasinringi diundang memberi sambutan.
Pada Kongres KPMP di Balai Latihan Kerja Panaikang, Makassar, beberapa hari lalu, panitia dan mahasiswa kecewa pada Nawir karena tidak hadir dan tidak mengutus pejabat untuk mewakilinya dalam acara tersebut.

Penasihat KPMP, Azhar Arsyad, mengingatkan para pengurus untuk menjaga independensi dan kenetralan lembaga dalam Pilkada Pinrang. "KPMP harus menjaga sikap independensi agar tidak terseret kepentingan politik dalam pilkada," ujar Azhar.

Jumat, 25 Juli 2008

Musyawarah Pusat

Kerukunan Pelajar Mahasiswa Pinrang (KPMP) menggelar musyawarah pusat (muspus) di Balai Latihan Kerja (BLK) Panaikang, Makassar.
Sejumlah figur bersaing menahkodai lembaga kemahasiswaan asal Pinrang. Di antaranya mantan Ketua BEM Fakultas Ushuluddin UIN Alaudin, Jumadi.

"Muspus dilakukan untuk memperbaiki lembaga dan menyatukan mahasiswa Pinrang, baik cabang maupun intitusi pusat," kata Steering Committee Mustafa.

Internal KPMP beberapa tahun dilanda konflik akibat munculnya dualisme kepengurusan. Diharapkan, lewat muspus ini, KPMP akan kembali menyatu.